Sabtu, 05 November 2011

Si Cantik Serba Bisa


         
       Cantik, cerdas, dan multitalented.  Tiga kata yang cukup mewakili Sintia Astarina yang lahir di Jakarta, 4 September 1993. Gadis bongsor ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Djap Kiun Lim dan Rusmaini patut  bangga karena memiliki seorang putri yang berprestasi. Sintia berhasil mengukir kenangan manis di SMA dengan menduduki peringkat ke-5 paralel IPS di SMA Tarakanita Gading Serpong. Selain itu, gadis berkulit putih ini mahir dalam menulis puisi, cerpen, dan buku harian di blog-nya. Tidak berhenti dalam blog-nya saja, ia mampu menghasilkan uang melalui puisi-puisinya, saat SMA ia rajin mengirim hasil karyanya ke tabloid, “Lumayanlah goban… goban buat jajan,” ujar Sintia dengan tawa kecil. Sintia sangat tertarik dengan dunia fotografi, meskipun belum pernah menghasilkan uang dari bidang ini, karyanya pernah memasuki 10 besar lomba fotografi di SMA Saint John. Gadis berdarah Bangka ini mengaku bahwa keahliannya dalam blogging adalah otodidak, ia gemar mengotak-atik hal yang baru.
         Penampilan gadis cantik ini sangatlah sederhana tetapi menarik hati. Ia mengaku bahwa ia bukan pribadi yang fashionable, “Apa yang gue pakai sih nggak harus branded ya. Fleksibel aja, selama gue nyaman dan PD.” Kecantikan tubuh, Sintia tidak terlalu mementingkan masalah perawatan tubuh, “Perawatan ? Ya, shampoo-an aja yang penting rambut gue nggak lepek.” Sintia menegaskan bahwa penampilan yang menarik itu tidak harus berlebihan, dengan menjadi diri sendiri otomatis kita akan memiliki gaya dan ciri khas kita sendiri, just be yourself.
         Menjadi professional writer, fotografer, designer, dan sukses menghasilkan banyak uang. Mimpi dan cita-cita yang tinggi membawa semangat Sintia ke dalam kehidupan berkomunikasi. Ia sekarang menuntut pendidikan di Universitas Multimedia Nusantara, Fakultas Ilmu komunikasi dan akan menekuni Jurusan Jurnalistik. Semua rencana ini diputuskan oleh dirinya sendiri. Kreatif dan inovatif, dengan modal ini Sintia percaya bahwa suatu saat ia bisa menjadi wanita yang sukses dalam berkarier maupun berrumahtangga, “Beli rumah buat bokap-nyokap, keliling dunia sama-sama, hidup bahagia, dan sejahtera. Terakhir, mati masuk surga hehe”. Senyum manis mengakhiri wawancara kami siang itu. Satu pesan yang bisa kita teladani dari seorang gadis yang mengidolakan mamanya ini , “Jangan takut untuk tidak sukses, kita semua punya keahlian dan itu adalah modal terbesar untuk menjadi orang sukses. Fokus pada bidang yang kita kuasai, kembangkan, lalu wujudkan dalam sebuah karya dan yang terakhir jangan lupa untuk berbagi ilmu.”

Sekar Rarasati-11140110068

Tidak ada komentar:

Posting Komentar