Kamis, 22 Desember 2011


Pertemuan kedua belas :)

hari ini pertemuan kedua belas di mana hari teakhir ilkom B belajar bahasa indonesia bersama ibu niknik di ruang 317. rasanya tuh males banget banget lho yah kalo sudah menjelang liburan apalagai kelas yang sepi dan suasana yang gak mendukung. Namun, kami tetap semengat dalam mengikuti mata kuliah bahasa indonesia !

Apa aja sih yang dipelajarin di hari terakhir ? yuk intip bareng aja :D

hari ini sebelum memulai pelajaran, ibu niknik menyuruh kami untuk menggambarkan sebuah manusia dan pohon sesuai dengan waktu yang telah ditentukan olehnya.
setelah selesai ternyata ada penilaian sebagai berikut:

  • apakah letaknya proporsional atau tidak
  • apakah profesinya jelas
  • apakah anggota tubuhnya lengkap
  • apa yang sedang ia lakukan (jelas/tidak yang sedang dilakukan)
  • apakah garisnya jelas
  • apakah jenis kelaminnya diketahui 
gunanya sih untuk melihat kepribadian dan karakter kami masing-masing, semacam tes psikotes sebelum memasuki dunia kerja.

yuk dilihat hasil karya muda-mudi :)






setelah itu kami dijelaskan mengenai persiapan wawancara, membuat surat lamaran, dan sebagainya.
berikut akan dipaparkan lebih dalam lagi.

Cara mengawali atau pembukaan surat lamaran :

Awalilah dengan kualifikasi yang Anda miliki dan yang paling sesuai dengan jabatan yang diinginkan.
Jelaskan bahwa kualifikasi tersebut akan menguntungkan atau memberi manfaat kepada lembaga.
Anda juga dapat mengawali surat lamaran kerja dengan menyebut nama atau sumber publikasi, misalnya rekan kerja, surat kabar, majalah, radio, televisi atau internet.


Persiapan wawancara:

Datanglah tepat waktu;
Berpakaianlah yang rapi dan sopan;
Bersikap yakin dan tenang;
Ketuk pintu sebelum memasuki ruang wawancara,
Ingat nama pewawancara;
Tersenyumlah.

PRESENTASI !!!! 

Siapakah di antara Anda yang
merasa gugup
 ketika berbicara?
Gugup itu kadang baik. namun, terkadang kurang baik.
baik karena kita akan mempersiapkannya semaksimal mungkin, sedangkan kurang baik karena akan membuat apa yang sudah kita hafalkan dan pelajari menjadi blank (lupa semua)

PENYEBAB GUGUP?
Belum terbiasa 
Rasa takut ditertawakan
Khawatir membosankan
Kurang persiapan
Tidak menguasai materi
Jam terbang kurang

YANG DILAKUKAN SEBELUM TAMPIL
Siapkan materi,
Kuasai materi,
Analisis bahasa tubuh,
Sampaikan informasi,
Pengaruhi public,
Yakinkan public,
Berilah inspirasi, dan
Berilah hiburan 


YANG DILAKUKAN SAAT TAMPIL

Diam
Tebar pesona
Mainkan kontak mata 
Tersenyum
Mulailah bicara


SULIT MENGAWALI PRESENTASI?
Awali dengan kalimat tanya (?)
Awali dengan kalimat langsung (“…”)
Awali dengan puisi
Awali dengan cerita
Awali dengan lagu









Sabtu, 17 Desember 2011

SKRIPSI DESY HARTINI - 11140110059

PENTINGNYA BERKOMUNIKASI DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

SKRIPSI




Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)


Desy Hartini
11140110059




PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2015




HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul
“Pentingnya Berkomunikasi dalam Kehidupan Manusia”
oleh
Desy Hartini
telah diujikan pada Rabu, 9 Januari 2015,
pukul 13.00 s.d. 15.00 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.

         Ketua Sidang                                                  Penguji Ahli     

                                                                                                  
Dra. Bertha Sri Eko M., M.Si.                             Benediktus Ari Darmawan, S. Fil.

Dosen Pembimbing


Drs. Ahmadun Yosi Herfanda, M.T.I.


Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi – UMN



Dra. Bertha Sri Eko M., M.Si.  





HALAMAN PERSEMBAHAN








Waktu tidak mungkin dapat diputar kembali
Usia akan terus bertambah
Kini bukan waktunya untuk menyesali yang telah berlalu
Kini saatnya melakukan apa yang kita bisa
Tentunya dengan segenap hati dan penuh ikhlas
Agar kelak kita dapat menjadi manusia yang lebih berguna bagi semua orang
Terima kasih buat semuanya karena skripsi ini dapat berjalan dengan lancar





KATA PENGANTAR
            Hidup ini tak pernah lepas dari bimbingan Tuhan. Sungguh tak terhingga kasih yang diberikan oleh Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pentingnya Berkomunikasi dalam Kehidupan Manusia”. Oleh karena itu, penulis mengucap syukur karena dapat menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu. Skripsi ini diajukan kepada Program Strata I Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Multimedia Nusantara.
            Skripsi ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang pentingnya berkomunikasi bagi masyarakat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengomunikasikan perasaan, gagasan, ide, dan pikiran kepada orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Selain itu, dibahas pula gangguan-gangguan yang dapat terjadi ketika komunikasi sedang berlangsung.
            Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
  1. Dr. Ninok Leksono, Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang memberi inspirasi bagi penulis untuk berprestasi,
  2. Dra. Bertha Sri Eko M., M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang menerima penulis dengan baik untuk berkonsultasi,
  3. Drs. Ahmadun Yosi Herfanda, M.T.I.  yang membimbing pembuatan skripsi penulis, dan
  4. Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum. yang mengajarkan tata cara menulis karya ilmiah dengan baik dan benar.
           Terakhir penulis mengucapkan terima kasih juga kepada keluarga tercinta dan  teman-teman kuliah yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
            Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan UMN dan dapat menjadi sumber inspirasi bagi rekan-rekan lainnya.

Tangerang, Januari 2015

      Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
             Kehidupan manusia dan komunikasi tentu tidak dapat dipisahkan. Sejak manusia lahir, mereka akan berkomunikasi untuk bergaul dengan orang lain sehingga dapat saling menyampaikan gagasan, ide, saran, pesan, dan sebagainya. Menurut William I. Gorden (2007: 76), “Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaaan.” Fungsi komunikasi sungguh beragam agar terciptanya kesepakatan antara orang yang satu dengan orang yang lain.  Selanjutnya ia (William I. Gorden, 2007: 5) juga berpendapat terdapat empat jenis fungsi komunikasi, yakni komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.
Namun, dalam berkomunikasi tentu terdapat banyak gangguan (noise). Pencetakan huruf yang saling bertindihan dalam surat kabar atau majalah akan menjadi gangguan bagi pembacanya. Kata-kata yang diucapkan secara      tidak tepat oleh seorang penyiar juga akan mengganggu komunikasi dengan pendengarnya. [dan] Apabila kata-kata maupun kalimat yang disampaikan sukar dimengerti, maka itu juga merupakan bagian dari noise. (Tommy Suprapto, 2009: 14)
            Komunikasi dapat berlangsung pada taraf kedalaman yang berbeda-beda. Atas dasar kedalamannya ini, John Powell (A. Supratiknya, 1995: 32) membedakan komunikasi dalam lima taraf, yakni basa basi, membicarakan or[an]g lain, mengutarakan pendapat, menunjukkan perasaan, rasa saling percaya. Ada tiga faktor dalam memengaruhi keberhasilan komunikasi, yaitu selective attention, selective perception, dan selective retention. (Tommy Suprapto, 2009: 16)





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
             Kehidupan manusia dan komunikasi tentu tidak dapat dipisahkan. Sejak manusia lahir, mereka akan berkomunikasi untuk bergaul dengan orang lain sehingga dapat saling menyampaikan gagasan, ide, saran, pesan, dan sebagainya. Menurut William I. Gorden, “Komunikasi dapat didefinisikan sebagai transaksi dinamis yang melibatkan gagasan dan perasaaan.”[1] Fungsi komunikasi sungguh beragam agar terciptanya kesepakatan antara orang yang satu dengan orang yang lain.  Gorden juga berpendapat terdapat empat jenis fungsi komunikasi, yakni komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan komunikasi instrumental.[2]
Namun, dalam berkomunikasi tentu terdapat banyak gangguan (noise). Pencetakan huruf yang saling bertindihan dalam surat kabar atau majalah akan menjadi gangguan bagi pembacanya. Kata-kata yang diucapkan secara      tidak tepat oleh seorang penyiar juga akan mengganggu komunikasi dengan pendengarnya. [dan] Apabila kata-kata maupun kalimat yang disampaikan sukar dimengerti, maka itu juga merupakan bagian dari noise.[3]
            Komunikasi dapat berlangsung pada taraf kedalaman yang berbeda-beda. Atas dasar kedalamannya ini, John Powell membedakan komunikasi dalam lima taraf, yakni basa basi, membicarakan or[an]g lain, mengutarakan pendapat, menunjukkan perasaan, rasa saling percaya.[4] Ada tiga faktor dalam memengaruhi keberhasilan komunikasi, yaitu selective attention, selective perception, dan selective retention.[5]



[1] William I. Gorden, Pengantar Ilmu Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),  hlm. 76.
[2] Ibid., hlm. 5.

[3] Tommy Suprapto,  Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi (Yogyakarta: Media Pressindo, 2009),  hlm 14.

[4] A. Supratiknya,  Komunikasi Antar Pribadi (Yogyakarta: Kanisius, 1995), hlm. 32.
[5] Tommy Suprapto,  op. cit., hlm. 16.




DAFTAR PUSTAKA

Gorden, William I.. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media    Pressindo.
Supratiknya, A.. 1995. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta: Kanisius.    





BIOGRAFI SINGKAT


            Desy Hartini, gadis yang berulang tahun setiap 28 Oktober ini menamatkan sekolah di SD Strada Yos Sudarso, SMP Perguruan Buddhi, dan SMA Tarakanita Gading Serpong. Cewek yang menyukai tokoh kartun Keroppi ini sedang mengenyam pendidikan di Universitas Multimedia Nusantara. Hobinya yang senang membaca novel membuatnya menjadi lebih sering menghabiskan waktunya dengan menulis berbagai macam hal.
            Gadis berbintang scorpio ini senang mencoba berbagai hal-hal baru. Pencinta klub Barcelona ini sangat senang berbagi pengetahuan yang ia miliki kepada semua teman-temannya. Ia tak segan-segan akan membantu teman-temannya yang sedang membutuhkan bantuan. Gadis yang dikenal sangat cuek ini memiliki cita-cita menjadi seorang wartawan dan editor yang handal. Maka dari itu, ia berusaha mengikuti setiap mata kuliah dengan baik dan ikut bergabung di Ultimagz, sebuah UKM yang menyusun majalah setiap dua bulan sekali.
            Di waktu senggang, ia juga suka bermain basket bersama teman-teman di kompleks perumahannya. Tak hanya itu, cewek yang senang menyendiri sambil mendengarkan musik di kamar ini sering berulang kali keluar masuk rumah sakit karena penyakit maag akutnya.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          



SKRIPSI MARGARETTA MARIA RIRI ROSALINA - 11140110049


PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
YANG BAIK DAN BENAR
PADA IKLAN MEDIA CETAK

SKRIPSI


Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)


Margaretta Maria Riri Rosalina
11140110049




PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2015






Halaman Pengesahan


Skripsi dengan judul “Penggunaan Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar pada Iklan Media Cetak”
Oleh
Margaretta Maria Riri Rosalina
telah diujikan pada hari Rabu,  tanggal 9 Januari 2015
pukul 13.00 s.d. 15.00 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.



Ketua Sidang                                      Penguji Ahli




Dra. Bherta Sri Eko M., M.Si.                       Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum.
                              
                                  



Dosen Pembimbing









Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi-UMN





Dra. Bherta Sri Eko M., M.Si.





HALAMAN PERSEMBAHAN



Terpujilah Tuhan, sebab kasih setia-Nya
ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib
pada waktu kesesakan!

Aku menyangka dalam kebingunganku :
“Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu”
Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku,
Ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.

Kasihilah Tuhan,
hai semua orang yang dikasihi-Nya!
Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan,
tetapi orang-orang yang berbuat congkak
diganjarnya dengan tidak tanggung-tanggung.

Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
hai semua orang yang berharap kepada Tuhan!

( Mzm 31:22-25)





KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena inspirasi dari-Nya, skripsi berjudul “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar pada Iklan Media Cetak” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Multimedia Nusantara.
Skripsi ini dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca yang menggeluti dunia media massa atau media percetakan, seperti periklanan dan permajalahan. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat dapat lebih disesuaikan dan dipenuhi oleh media massa atau media cetak yang tersedia. Selain itu, dalam skripsi ini juga dibahas hal-hal yang perlu diperhatikan tentang etika berkomunikasi yang baik dan benar dalam menghadapi atau pun menanggapi kritikan dari masyarakat luas.
Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat penulis tuntaskan. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
1.     Dr. Ninok Leksono, Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang memberi inspirasi bagi penulis untuk memiliki mental juara,
2.     Johanes S. Prajitno, M.Sc., Pelaksana Harian Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang mengajar penulis cara observasi data dengan benar,
3.     Dra. Bherta Sri Eko M., M.Si.,Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara, yang menerima penulis dengan baik untuk berkonsultasi,
4.     Benediktus Ari Darmawan, S.Fil., yang membimbing pembuatan skripsi penulis, dan
5.     Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum. yang mengajar penulis tata cara menulis karya ilmiah dengan benar.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga: Papi, Mami, dan Kakak tercinta yang selalu mendukung penulis melalui doa dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber informasi yang benar.
Tangerang, Januari 2015

Penulis





BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
            Menurut Niknik M. Kuntarto (2011a:3), “Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara: bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubung tingkat nasional, dan alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Ia juga berkata,
bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa di Indonesia  yang memenuhi syarat sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi karena bahasa Indonesia telah dikembangkan untuk keperluan tersebut dan bahasa ini dimengerti   oleh sebagian masyarakat Indonesia(Kuntarto,2011b: 4).
            Fungsi klan pada dasarnya adalah memperkenalkan sebuah produk kepada khalayak, agar mengetahui keberadaan produk tersebut. Sebuah Iklan tidak hanya berisi tentang pengenalan, tetapi dijelaskan juga tentang manfaat, kegunaan, dan di mana masyarakat bisa mendapatkannya.
Sebelum ada media visual, para produsen menggunakan media cetak sebagai sarana iklan mereka, yaitu surat kabar. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran kaidah gramatika dalam penggunaan bahasa Indonesia pada iklan media cetak hingga menimbulkan kesesatan.
            Ani Rachmat (2009) berpendapat, “Selain penyimpangan kaidah gramatika yang berupa frasa dalam bahasa iklan, sering dijumpai pula bentuk bahasa campuran, terutama dengan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris dalam iklan berkesan lebih keren, tetapi jika dicampur dengan bahasa Indonesia, apa yang akan terjadi ?”
“Sangat diharapkan bahwa media massa, dalam hal ini berupa iklan, menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan tertib, sesuai kaidah yang berlaku,” ungkap Alex Sobur (2002: 23)
Salah satu gejala yang muncul dalam bahasa iklan adalah gejala pleonasme, yaitu  penggunaan unsur bahasa berlebih. Ada penggunaan dua kata yang sebenarnya tidak perlu karena dengan menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudah cukup. Kita sering menjumpai bentuk sangat .... sekali, misalnya dalam kalimat kemajuan yang dicapai sangat pesat sekali. Kata sangat sama artinya dengan kata sekali, karena itu, sangat pesat sama artinya dengan pesat sekali(Ani Rachmat, 2009).





BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
            Menurut Niknik M. Kuntarto[1], “Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara: bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubung tingkat nasional, dan alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.”  Ia[2] juga berkata, bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa di Indonesia  yang memenuhi syarat sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi karena bahasa Indonesia telah dikembangkan untuk keperluan tersebut dan bahasa ini dimengerti oleh sebagian masyarakat Indonesia.
            Fungsi iklan pada dasarnya memperkenalkan sebuah produk kepada khalayak, agar mengetahui keberadaan produk tersebut. Sebuah Iklan tidak hanya berisi tentang pengenalan, tetapi dijelaskan juga tentang manfaat, kegunaan, dan di mana masyarakat bisa mendapatkannya.
Sebelum ada media visual, para produsen menggunakan media cetak sebagai sarana iklan mereka, yaitu surat kabar. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran kaidah gramatika dalam penggunaan bahasa Indonesia pada iklan media cetak hingga menimbulkan kesesatan.
            Ani Rachmat[3] berpendapat, “Selain penyimpangan kaidah gramatika yang berupa frasa dalam bahasa iklan, sering dijumpai bentuk bahasa campuran, terutama dengan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris dalam iklan berkesan lebih keren, tetapi jika dicampur dengan bahasa Indonesia, apa yang akan terjadi ?”
“Sangat diharapkan bahwa media massa, dalam hal ini berupa iklan, menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan tertib, sesuai kaidah yang berlaku,” ungkap Alex Sobur[4].
Salah satu gejala yang muncul dalam bahasa iklan adalah gejala pleonasme, yaitu  penggunaan unsur bahasa berlebih. Ada penggunaan dua kata yang sebenarnya tidak perlu karena dengan menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudah cukup. Kita sering menjumpai bentuk sangat .... sekali, misalnya dalam kalimat kemajuan yang dicapai sangat pesat sekali. Kata sangat sama artinya dengan kata sekali, karena itu, sangat pesat sama artinya dengan pesat sekali[5].


[1] Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir (Jakarta: Mitra Wacana Media,2011), hlm. 3.
[2] Ibid., hlm. 4.
[3] Ani Rachmat, “Bahasa Indonesia dalam Iklan”, dalam http://pustaka.unpad.ac.id, diunduh pada 13 Desember 2011, pkl. 15.00 di Tangerang.
[4] Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002), hlm. 23.
[5] Ani Racmat, Loc. Cit..





DAFTAR PUSTAKA

Kuntarto, Niknik M.. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir.
            Jakarta: Mitra Wacana Media.
Racmat, Ani. 2009. “Bahasa Indonesia dalam Iklan”. Dalam
            http://pustaka.unpad.ac.id. Jakarta.
Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.





BIOGRAFI SINGKAT

            Margaretta Maria Riri Rosalina. Lahir di Tangerang, 16 Oktober 1993. Penulis merupakan putri kedua dari dua bersaudara. Telah menamatkan sekolah di  SD, SMP, dan SMA Tarakanita Gading Serpong. Memiliki hobi mendengarkan musik dan membaca novel remaja. Sosok yang pendiam dan suka sekali memikirkan hal-hal yang kurang penting hingga terkadang pikirannya menjadi kusut.
Pernah mengikuti berbagai macam perlombaan dalam bidang tarik suara, seperti lomba paduan suara se-DKI Jakarta dan lomba koor antar wilayah di gereja. Pernah pula masuk dalam peringkat 10 besar dalam lomba menulis essai antarnegara dengan menggunakan bahasa Inggris.
Aktif dalam kegiatan rohani di gereja, yaitu bergabung dalam sebuah organisasi, kemudian terpilih menjadi ketua selama 1 periode.
Memiliki moto,”Hadapi segala sesuatu dengan senyuman.”