Jumat, 16 Desember 2011

SKRIPSI R.A. GABRIELLA IMELDA WISESO- 111401100 70


KOMUNIKASI VERBAL:
KETERBATASAN BAHASA
  
SKRIPSI






Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)


R.A. Gabriella Imelda Wiseso
 11140110070

PROGRAM STUDI JURNALISTIK
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2011



HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul
“ Komunikasi Verbal: Keterbatasan Bahasa”
oleh
R.A. Gabriella Imelda Wiseso
telah diujikan pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2011,
pukul 14.00 s.d. 16.30 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.


                                            Ketua Sidang                                           Penguji Ahli
                      


                                     Benediktus Ari Darmawan, S.Fil.                Drs. Ahmadun Yosi Herfanda, M.T.I.



Dosen Pembimbing



Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum.



Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi – UMN



Dra. Bertha Sri Eko M., M.Si.



HALAMAN PERSEMBAHAN







                                                                       Skripsi ini dipersembahkan kepada
1.       Kedua orang tuaku, RM.M. Yehezkiel Wiseso Tito dan Antonia Wiwik Winarni atas segala dukungan kepada penulis.
2.      Adikku tersayang, Amos, atas berbagai bantuannya.
3.      Seluruh teman yang ikut berpartisipasi terkhusus Lanny, Riana, Untung.
4.      Untuk Ricko Pratama yang menjadi inspirasi.
5.      Kelas Ilkom B tahun 2011-2012 yang selalu menjadi semangat.
6.      Teman-teman SMA Pangudiluhur Santo Yosef yang selalu penulis rindukan.
7.      UKM yang selalu memberi pengalaman baru: Teater Katak, Ultimountain.




KATA PENGANTAR

Keanugrahan penulis haturkan kepada Tuhan Yang Mahakuasa yang telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepada penulis karena dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Komunikasi Verbal: Keterbatasan Bahasa”. Skripsi ini diajukan kepada Program Strata 1 Jurusan Komunikasi, Fakultas Komunikasi, Universitas Multimedia Nusantara.
Skripsi ini dapat menjadi sumber informasi bagi para komunikan untuk lebih mengetahui tentang keterbatasan bahasa yang ada dalam unsur komunikasi verbal.
Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat penulis tuntaskan. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
  1. Dr. Ninok Leksono selaku Rektor.
  2. Ibu Hira Meidia, Ph.D. selaku Dekan.
  3. Ibu Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga: Ibu dan Adik-adik tercinta yang selalu mendukung penulis melalui doa dan memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, baik sebagai sumber informasi maupun sumber inspirasi bagi para pembaca.



Tangerang, 13 Desember 20011




                                                Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
      Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis yang menggunakan satu kata atau lebih. Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Anwar Arifin (1999: 234) menyimpulkan,
Keterbatasan jumlah kata, kata-kata yang
bersifat ambigu, dan mengandung bias
budaya, merupakan kesesatan yang
ada dalam suatu komunikasi.
      Anwar Arifin mengatakan bahwa bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. (1999:236).
      Dalam bukunya, Deddy Mulyana, dkk. (2011:119) Menyimpulkan, “Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Misalnya, kata rumah, kursi, mobil, atau mahasiswa. Realitas apa yang diwakili oleh setiap kata itu? Begitu banyak ragam rumah.”
Berbicara tentang komunikasi verbal. Kedua penulis juga menyatakan bahwa porsinya dari keseluruhan komunikasi kita hanya 35%. Banyak orang yang tidak sadar bahwa bahasa itu terbatas. Keterbatasan bahasa tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut. (Deddy Mulyana, dkk., 2011: 119).
Untuk itu, dalam dunia komunikasi, dibutuhkan persamaan makna seperti yang dinyatakan Jalaluddin Rakhmat (2001:17) bahwa melalui persamaan makna maka komunikasi akan lebih efektif.








BAB I
PENDAHULUAN

B.    Latar Belakang Masalah
      Komunikasi verbal ternyata tidak semudah yang kita bayangkan. Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis yang menggunakan satu kata atau lebih. Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas. Anwar Arifin[1] menyimpulkan,
Keterbatasan jumlah kata, kata-kata yang
bersifat ambigu, dan mengandung bias
budaya, merupakan kesesatan yang
                        ada dalam suatu komunikasi
      Ia[2] mengatakan bahwa bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita.
      Dalam bukunya, Deddy Mulyana, dkk.[3] Menyimpulkan, “Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Misalnya, kata rumah, kursi, mobil, atau mahasiswa. Realitas apa yang diwakili oleh setiap kata itu? Begitu banyak ragam rumah.”
Berbicara tentang komunikasi verbal. Kedua penulis[4] juga menyatakan bahwa porsinya dari keseluruhan komunikasi kita hanya 35%. Banyak orang yang tidak sadar bahwa bahasa itu terbatas. Keterbatasan bahasa tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.
Untuk itu, dalam dunia komunikasi, dibutuhkan persamaan makna seperti yang dinyatakan Jalaluddin Rakhmat[5] bahwa melalui persamaan makna maka komunikasi akan lebih efektif.

[1] Anwar Arifin, Bahasa, dan Filsafat Komunikasi (Surabaya: PT Ananda Bunda, 1999), hlm. 234.
[2] Ibid., hlm. 236.
[3] Deddy Mulyana dan Hendra Birawa,  Komunikasi Verbal (Jakarta: Dinda Buku, 2011), hlm. 119.
[4] Ibid.
[5] Jalaluddin Rakhmat,  Komunikasi Efektif (Tangerang: HIM, 2001), hlm. 17.





DAFTAR PUSTAKA


Arifin, Anwar. 1999. Bahasa, dan Filsafat Komunikasi. Surabaya: PT Ananda Bunda.
Mulyana, Deddy & Hendra Birawa. 2011. Komunikasi Verbal. Jakarta: Dinda Buku.
Rakhmat, Jalaluddin. 2001. Komunikasi Efektif. Tangerang: HIM.




                  BIOGRAFI SINGKAT


                R.A. Gabriella Imelda Wiseso, perempuan berparas jawa dan manis ini adalah putri pertama dari dua bersaudara. Kelahiran Surakarta, 22 Oktober 1992 ini merupakan mahasiswa aktif di Universitas Multimedia Nusantara. Imelda panggilan akrabnya, menamatkan  sekolah di SD Marsudirini, SMP Marsudirini, dan SMA Pangudiluhur Surakarta. Pemilik hobby mendaki gunung ini sedang dalam proses pengerjaan novel yang berjudul Gagarmayang. Gadis berbintang Libra yang selalu dikenal dengan berbagai kegiatan ini ingin bekerja di bawah naungan grup Kompas Gramedia. Menurutnya, pekerjaan yang menyenangkan adalah ketika dia tidak bekerja di belakang meja. Menjadi Team Creative maupun Crew di dalam dunia pertelevisian merupakan cita-citanya saat ini. Pantas saja Ia memilih untuk mengambil Jurusan Komunikasi untuk menyelesaikan program Strata 1 Ilmu Komunikasi. Bakat berorganisasi sudah ditunjukkannya saat Ia duduk dibangku SMA. OSIS, grup Teater Biroe, dan Pecinta Alam diikutinya. Tidak hanya jago lapangan, penyuka warna biru ini juga jago dalam pelajaran, setidaknya semenjak duduk di kelas 2 SMA, Ia mampu mempertahankan peringkat 5 besarnya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar