PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
YANG BAIK DAN BENAR
PADA IKLAN MEDIA CETAK
SKRIPSI
Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Margaretta Maria Riri Rosalina
11140110049
PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2015
Halaman Pengesahan
Skripsi dengan judul “Penggunaan Bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar pada Iklan Media Cetak”
Oleh
Margaretta Maria Riri Rosalina
telah diujikan pada hari Rabu, tanggal 9 Januari 2015
pukul 13.00 s.d. 15.00 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.
Dosen Pembimbing
Disahkan oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi-UMN
Dra. Bherta Sri Eko M., M.Si.
HALAMAN PERSEMBAHAN
Terpujilah Tuhan, sebab kasih setia-Nya
ditunjukkan-Nya kepadaku dengan ajaib
pada waktu kesesakan!
Aku menyangka dalam kebingunganku :
“Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu”
Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku,
Ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
Kasihilah Tuhan,
hai semua orang yang dikasihi-Nya!
Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan,
tetapi orang-orang yang berbuat congkak
diganjarnya dengan tidak tanggung-tanggung.
Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu,
hai semua orang yang berharap kepada Tuhan!
( Mzm 31:22-25)
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Mahakuasa karena inspirasi dari-Nya, skripsi berjudul “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar pada Iklan Media Cetak” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Multimedia Nusantara.
Skripsi ini dapat menjadi sumber informasi bagi pembaca yang menggeluti dunia media massa atau media percetakan, seperti periklanan dan permajalahan. Dengan demikian, kebutuhan masyarakat dapat lebih disesuaikan dan dipenuhi oleh media massa atau media cetak yang tersedia. Selain itu, dalam skripsi ini juga dibahas hal-hal yang perlu diperhatikan tentang etika berkomunikasi yang baik dan benar dalam menghadapi atau pun menanggapi kritikan dari masyarakat luas.
Dalam penulisan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat penulis tuntaskan. Oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada:
1. Dr. Ninok Leksono, Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang memberi inspirasi bagi penulis untuk memiliki mental juara,
2. Johanes S. Prajitno, M.Sc., Pelaksana Harian Rektor Universitas Multimedia Nusantara, yang mengajar penulis cara observasi data dengan benar,
3. Dra. Bherta Sri Eko M., M.Si.,Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Multimedia Nusantara, yang menerima penulis dengan baik untuk berkonsultasi,
5. Niknik M. Kuntarto, S.Pd., M.Hum. yang mengajar penulis tata cara menulis karya ilmiah dengan benar.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada keluarga: Papi, Mami, dan Kakak tercinta yang selalu mendukung penulis melalui doa dan memotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber informasi yang benar.
Tangerang, Januari 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut Niknik M. Kuntarto (2011a:3), “Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara: bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubung tingkat nasional, dan alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Ia juga berkata,
bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa di Indonesia yang memenuhi syarat sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi karena bahasa Indonesia telah dikembangkan untuk keperluan tersebut dan bahasa ini dimengerti oleh sebagian masyarakat Indonesia(Kuntarto,2011b: 4).
Fungsi klan pada dasarnya adalah memperkenalkan sebuah produk kepada khalayak, agar mengetahui keberadaan produk tersebut. Sebuah Iklan tidak hanya berisi tentang pengenalan, tetapi dijelaskan juga tentang manfaat, kegunaan, dan di mana masyarakat bisa mendapatkannya.
Sebelum ada media visual, para produsen menggunakan media cetak sebagai sarana iklan mereka, yaitu surat kabar. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran kaidah gramatika dalam penggunaan bahasa Indonesia pada iklan media cetak hingga menimbulkan kesesatan.
Sebelum ada media visual, para produsen menggunakan media cetak sebagai sarana iklan mereka, yaitu surat kabar. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran kaidah gramatika dalam penggunaan bahasa Indonesia pada iklan media cetak hingga menimbulkan kesesatan.
Ani Rachmat (2009) berpendapat, “Selain penyimpangan kaidah gramatika yang berupa frasa dalam bahasa iklan, sering dijumpai pula bentuk bahasa campuran, terutama dengan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris dalam iklan berkesan lebih keren, tetapi jika dicampur dengan bahasa Indonesia, apa yang akan terjadi ?”
“Sangat diharapkan bahwa media massa, dalam hal ini berupa iklan, menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan tertib, sesuai kaidah yang berlaku,” ungkap Alex Sobur (2002: 23)
Salah satu gejala yang muncul dalam bahasa iklan adalah gejala pleonasme, yaitu penggunaan unsur bahasa berlebih. Ada penggunaan dua kata yang sebenarnya tidak perlu karena dengan menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudah cukup. Kita sering menjumpai bentuk sangat .... sekali, misalnya dalam kalimat kemajuan yang dicapai sangat pesat sekali. Kata sangat sama artinya dengan kata sekali, karena itu, sangat pesat sama artinya dengan pesat sekali(Ani Rachmat, 2009).
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Menurut Niknik M. Kuntarto[1], “Fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara: bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar dalam dunia pendidikan, alat penghubung tingkat nasional, dan alat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.” Ia[2] juga berkata, bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa di Indonesia yang memenuhi syarat sebagai alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi karena bahasa Indonesia telah dikembangkan untuk keperluan tersebut dan bahasa ini dimengerti oleh sebagian masyarakat Indonesia.
Fungsi iklan pada dasarnya memperkenalkan sebuah produk kepada khalayak, agar mengetahui keberadaan produk tersebut. Sebuah Iklan tidak hanya berisi tentang pengenalan, tetapi dijelaskan juga tentang manfaat, kegunaan, dan di mana masyarakat bisa mendapatkannya.
Sebelum ada media visual, para produsen menggunakan media cetak sebagai sarana iklan mereka, yaitu surat kabar. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran kaidah gramatika dalam penggunaan bahasa Indonesia pada iklan media cetak hingga menimbulkan kesesatan.
Sebelum ada media visual, para produsen menggunakan media cetak sebagai sarana iklan mereka, yaitu surat kabar. Namun, pada kenyataannya masih banyak pelanggaran kaidah gramatika dalam penggunaan bahasa Indonesia pada iklan media cetak hingga menimbulkan kesesatan.
Ani Rachmat[3] berpendapat, “Selain penyimpangan kaidah gramatika yang berupa frasa dalam bahasa iklan, sering dijumpai bentuk bahasa campuran, terutama dengan bahasa Inggris. Penggunaan bahasa Inggris dalam iklan berkesan lebih keren, tetapi jika dicampur dengan bahasa Indonesia, apa yang akan terjadi ?”
“Sangat diharapkan bahwa media massa, dalam hal ini berupa iklan, menggunakan bahasa Indonesia secara tepat dan tertib, sesuai kaidah yang berlaku,” ungkap Alex Sobur[4].
Salah satu gejala yang muncul dalam bahasa iklan adalah gejala pleonasme, yaitu penggunaan unsur bahasa berlebih. Ada penggunaan dua kata yang sebenarnya tidak perlu karena dengan menggunakan salah satu di antara kedua kata itu sudah cukup. Kita sering menjumpai bentuk sangat .... sekali, misalnya dalam kalimat kemajuan yang dicapai sangat pesat sekali. Kata sangat sama artinya dengan kata sekali, karena itu, sangat pesat sama artinya dengan pesat sekali[5].
[1] Niknik M. Kuntarto, Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir (Jakarta: Mitra Wacana Media,2011), hlm. 3.
[2] Ibid., hlm. 4.
[3] Ani Rachmat, “Bahasa Indonesia dalam Iklan”, dalam http://pustaka.unpad.ac.id, diunduh pada 13 Desember 2011, pkl. 15.00 di Tangerang.
[4] Alex Sobur, Analisis Teks Media (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002), hlm. 23.
[5] Ani Racmat, Loc. Cit..
DAFTAR PUSTAKA
Kuntarto, Niknik M.. 2011. Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Racmat, Ani. 2009. “Bahasa Indonesia dalam Iklan”. Dalam
Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
BIOGRAFI SINGKAT

Pernah mengikuti berbagai macam perlombaan dalam bidang tarik suara, seperti lomba paduan suara se-DKI Jakarta dan lomba koor antar wilayah di gereja. Pernah pula masuk dalam peringkat 10 besar dalam lomba menulis essai antarnegara dengan menggunakan bahasa Inggris.
Aktif dalam kegiatan rohani di gereja, yaitu bergabung dalam sebuah organisasi, kemudian terpilih menjadi ketua selama 1 periode.
Memiliki moto,”Hadapi segala sesuatu dengan senyuman.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar